Jumat, Juli 17, 2009

Rumput Teki, Untuk Melawan Gangguan Menstruasi

Haid kadang membuat frustrasi. Datang sebulan cuma sekali, tetapi nyerinya minta ampun. Jangan biarkan masalah ini. Di sekitar kita banyak tanaman yang bisa membantu mengatasi, salah satunya rumput teki alias manggata.

Haid atau menstruasi adalah akibat siklus hormonal di dalam tubuh wanita. Darah haid keluar bersama endometrium (lapisan rahim) yang luruh akibat turunnya kadar hormon estrogen dan progesteron.

Dalam keadaan normal, haid datang setiap bulan. Namun, jika siklus hormonal mengalami gangguan, datangnya bisa telat sampai berbulan-bulan atau sebaliknya lebih dari sekali sebulan.

Menjelang menstruasi, banyak wanita mengalami perubahan emosi, seperti gampang sedih dan mudah marah. Tak sedikit yang mengalami nyeri, sampai harus cuti kerja. Kadang darah tak mau berhenti, hingga harus gonta-ganti pembalut.

Dalam konsep pengobatan tradisional Cina (TCM), dijelaskan Retno Lanysari Windura, akupunturis dan herbalis asal Solo, gangguan menstruasi akibat panas berlebihan. Hal itu terjadi akibat ketidakseimbangan yin dan yang di dalam tubuh. Karena itu, obat gangguan menstruasi adalah tanaman yang punya sifat mendinginkan.

Isolasoglikosida plavon

Belum banyak orang yang menengok kekayaan obat tradisional di sekitar kita. Padahal, kata Ir. Heru D. Wardana, M.Hort.Sc., peneliti tanaman obat di Jakarta, jika kita menengok pekarangan rumah, bakal menjumpai tanaman yang bisa membantu mengatasi masalah kewanitaan ini. Salah satunya rumput teki.

Tanaman ini tarmasuk dalam familia Cyperaceae dengan nama Latin Cyperus rotundus (C. tuberosus). Rumput teki juga memiliki berbagi nama (sinonim) di antaranya CC curvatus Llanos, C. hexastochyus Rottb, CC leptostachyus Griff, C. madicans FI. Graec, C. odoratus Osbeck, C tenuiflorus Royle (non Rottb.), musta, mustaka, kobushi, nutgrass, tiririca, nutsedge, purple nutsedge, dan adru.

Rumput teki merupakan rumput semu menahun, tingginya 10-95 cm. Batang rumputnya berbentuk segitiga dan tajam. Daunnya berjumlah 4-10 helai yang terkumpul pada pangkal batang. Akar dengan pelepah daunnya tertutup tanah. Helaian daun berbentuk pita bersilang sejajar. Permukaan atas berwarna hijau mengilat dengan panjang daun 10-30 cm dan lebar 3-6 cm.

Tanaman ini tumbuh liar di tempat terbuka atau sedikit terlindung dari sinar matahari, seperti di tanah kosong, tegalan, lapangan rumput, pinggir jalan, atau di lahan pertanian, dan tumbuh sebagai gulma yang susah diberantas.

Menurut Ir. Heru, bagian rumput teki yang bisa digunakan adalah umbinya yang mengandung alkaloid, flavonoid, sineol, pinen, siperon, rotunal, siperenon, dan siperol. Sifat kimiawi dan efek farmakologis rumput teki adalah rasa pedas, sedikit pahit, dan manis, berkhasiat menormalkan siklus haid, menghilangkan rasa sakit (analgesik) dan sebagai penenang (sedatif). Dalam TCM, tambah Retno, rumput teki masuk meridian hati dan san ciao.

Dalam konsep TCM, rimpang teki punya sifat mendinginkan. Secara empiris, teki telah lama digunakan masyarakat Cina dan India sebagai obat peluruh haid.

Sebuah situs kesehatan menyebutkan, penelitian di Cina menemukan bahwa secara tunggai maupun kombinasi, 6-9 gram rimpang teki bisa membantu meringankan ketidakteraturan siklus haid serta meringankan sindrom pramenstruasi (PMS).

Rimpang teki juga sering dipakai untuk meningkatkan nafsu makan, meredakan demam, dan meringankan penyakit hati. Di India digunakan sebagai produk perawatan rambut dan kulit. Kandungan minyak atsirinya digunakan sebagai parfum.

Sisi bandel

Ditambahkan oleh David Andi Purnama, herbalis dan penemu jamu tetes di Gorontalo, tanaman bernama lain manggata ini dikenal sebagai herba yang cukup banyak manfaatnya. Antara lain sebagai obat kuat, sakit perut, memperlancar kencing, peluruh serta pengatur haid, obat kumur, obat sakit gigi, dan juga obat borok.

Di Jawa, akar rumput tanaman ini digunakan sebagai obat antikejang. Minyak terbang yang ada di dalamnya dapat menghindarkan pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus.

Kegunaan lain rumput teki adalah adalah obat sakit dada, sakit iga, rasa sakit sewaktu haid, juga untuk obat luar seperti luka terpukul, memar, gatal-gatal di kulit, bisul, perdarahan dan keputihan, juga bengkak akibat retensi cairan (edema). Bahkan, rumput ini dipercaya bisa mengatasi gangguan fungsi pencernaan, seperti mual, muntah, nyeri lambung, dan nyeri perut.

Menurut David, kita juga bisa mengambil sisi "bandel" tanaman ini. "Disemprot herbisida mati, tetapi begitu tersiram hujan, rumput ini tumbuh lagi. Artinya, ada enzim atau hormon tertentu yang membuat tanaman ini bisa mengatur hidupnya secara luar biasa," tuturnya.

Sayangnya, karena masih belum banyak penelitian, kandungan teki ini masih jadi teka-teki.

Beragam Khasiat Cyperus Rotundus

1. Pemakaian luar
a. Kulit biru akibat terbentur
Caranya: Rumput teki segar yang telah dicuci bersih digiling halus, selanjutnya ditempelkan pada bagian yang sakit.

b. Radang kuku
Caranya: Umbi rumput teki dan biji kenari ditumbuk hingga halus, bungkus dengan daun. Panaskan, lalu tempelkan di kuku yang sakit, langsung dibalut.

2. Pemakaian dalam
a. Nyeri lambung
Bahan: 30 gram umbi teki, 15 gram lengkuas
Pemakaian: Bahan dikeringkan lalu digiling hingga menjadi bubuk. Ambil 3 gram, seduh dengan air panas secukupnya lalu diminum selagi hangat. Lakukan 2 kali sehari.

b. Busung atau bengkak karena cairan
Bahan: 10 gram rumput teki
Pemakaian: Bahan dicuci bersih dan digiling halus. Seduh dengan 150 cc air panas, saring, tambahkan madu, lalu minum airnya. Lakukan 2 kali sehari.

c. Haid tidak teratur atau sakit saat haid
Bahan: 6-9 gram umbi rumput teki kering
Pemakaian: Rebus bahan dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc. Saring, airnya diminum.

d. Keputihan dan haid tidak lancar
Bahan: 10 gram umbi rumput teki kering, 15 gram kulit delima kering
Pemakaian: Semua bahan direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc. Saring, airnya diminum.

e. Memperlancar buang air kecil
Bahan: 10 gram umbii rumput teki kering, 60 gram akar alang-alang
Pemakaian: Semua bahan direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc. Saring, airnya diminum.

f. Kencing batu
Bahan: 10 gram umbi rumput teki kering, 4 lembar daun alpukat, 30 gram keji beling, gula aren secukupnya.
Pemakaian: Rebus Semua bahan dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc. Saring, minum airnya 2 kali sehari, setiap kali 150 cc.

g. Sakit gigi
Bahan: 6 gram umbi rumput teki
Pemakaian: Haluskan bahan, lalu seduh dengan 200 cc air panas, tambahkan madu. Minum airnya.

Sumber: Senior

0 Comments:

 

blogger templates | Make Money Online